Sabtu, 20 November 2010

Cara mudah menginstall ubuntu 9.10


Cara mudah menginstall ubuntu 9.10
                                                                                                                      
Cara penginstalan ubuntu 9.10 secara virtual melalui vmware :
1.Jalankan program vmware lalu jalankan file iso ubuntu .Setelah di play maka akan muncul tampilan berikut. lalu pilih bahasa yang akan digunakan lalu klik install ubuntu tekan ENTER.
 
2. Setelah itu tunggu bebeapa saat lalu akan tampil jendela sepeti beikut :

Pilih install ubuntu untuk mengistall dalam komputer anda. Tapi jika anda belum yakin anda dapat mencoba dulu ubuntu dengan memilih pilihan “try ubuntu without any change to your computer”.
3. Pilih bahasa yang diinginkan lalu “forward”

4.Setelah itu pilih di mana anda berada dengan memilih pilihan drop down pada halaman berikut.
5.  pilihlah  layout keyboard yang Anda inginkan. Namun layout default biasanya adalah yang sering digunakan. Klik tombol “Forward” jika konfigurasi keyboard telah selesai Anda tentukan.
6. Jendela yang selanjutnya muncul adalah partisi hardisk. ada tiga pilihan yang muncul pada jendela ini. Lalu pilih “specify partitions manually” untuk membuat partisi ubuntu secara manual.

Berikut cara yang digunakan apabila Anda melakukan partisi manual dengan /home:

- Pilih “Specifiy partitions manually (advanced)” dan klik tombol “Forward”.
- Pastikan hard drive yang dipilih sudah benar. /dev/sda adalah physical hard drive pertama. /dev/sdb adalah hard drive kedua pada komputer Anda. Jadi, pastikan hard drive mana yang ingin Anda format! Kalau tidak, Anda akan kehilangan seluruh data pada hard drive tersebut!
- Misalkan hard drive yang dipilih kosong (tidak ada operating system atau data penting pada hard drive yang dipilih), namun ada sedikit partisi. Pilih setiap partisi dan klik tombol “Delete”. Setelah beberapa saat, akan muncul kata “free space”. Lakukan hal yang sama dengan partisi lain pada hard drive yang dipilih sampai semuanya terhapus dan muncul kata “free space”.
- Pilih kata “free space”, lalu klik tombol “Add”. Pada jendela yang baru, ketikkan 1000 pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih opsi “swap area” dari drop down list “Use as:”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan melihat baris “swap” dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Pilih kata “free space”, klik tombol “Add”. Pada jendela baru, pilih opsi “Primary”, ketikkan nilai antara 1000 dan 5000 pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih / sebagai “Mount point”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan diberitahukan baris “ext4 /” dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Pilih kata “free space”, klik tombol “Add”. Pada jendela baru yang munbul, pilih opsi “Primary”, ketikkan nilai antara 3000 dan 4000 (atau space yang tersisa pada hard drive Anda) pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih /home sebagai “Mount point”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan diberitahukan baris “ext4 /home” dengan ukuran yang telah ditentukan.


Membuat primary atau drive root




Lalu membuat swap area yang biasanya besarnya swap area 2x lipat dari RAM yang kita punya/gunakan.

Tampilan partisi Anda akan seperti gambar di bawah ini. Jika sudah yaakin benar partisi yang telah anda buat  benar, klik tombol “Forward” untuk melanjutkan instalasi.

Klik tombol “Forward” untuk melanjutkan instalasi.

7.  Pada layar ini, Anda harus memasukkan data yang benar sesuai pertanyaannya. Isilah kolom yang tersedia dengan nama asli Anda, nama yang Anda inginkan untuk login pada OS Ubuntu (yang disebut juga dengan “username” yang dibutuhkan untuk login pada system), password dan nama komputer (secara otomatis sudah tertulis, namun bisa Anda ganti).
Pada tahapan ini, ada opsi yang disebut “Log in automatically”. Jika kotak pilihan ini Anda centang, maka Anda akan login secara otomatis pada Ubuntu Desktop. Klik tombol “Forward” untuk melanjutkan…


 
8. Apakah Anda sudah benar-benar siap menggunakan Ubuntu?
Ini adalah langkah akhir instalasi. Pada tahapan ini, Anda dapat memilih untuk menginstall boot loader pada partisi lain atau hard drive, namun ini sangat direkomendasikan bagi yang sudah advanced saja.


Klik tombol “Install” untuk memulai proses instalasi.

9. tunggu sampai proses penginstallan sampai 100% atau sampai selesai 

10. Setelah kira-kira 10 sampai 15 menit (tergantung pada spesifikasi komputer Anda), pop-up window akan muncul, mengingatkan Anda bahwa instalasi sudah selesai, Anda perlu melakukan restart komputer untuk melihat operating system Ubuntu berjalan. Klik tombol “Restart now”…





11. Pada layar login, klik pada username Anda dan masukkan passwordnya. Klik Log in atau tombol enter…




12. sekarang ubuntu telah selesai di install dan sekarang ubuntu siap untukdigunakan…

Tampilan deskop awal..


Selamat mencoba!!!!
good_luck...
n_n

Sabtu, 13 November 2010

File system linux



Sistem file (filesystem) secara praktis diartikan bagaimana Linux menyimpan data ke peralatan

penyimpanan seperti hard disk, CD/DVD ROM, usb disk, dan floppy. Sistem file Linux banyak
jenisnya, namun yang paling banyak digunakan saat ini adalah ext3. Ext3 tergolong journaling
filesystem, yang memiliki kelebihan dari sisi keamanan data. Misalnya, ketika listrik mati
mendadak sehingga tidak sempat shutdown atau melakukan pelepasan secara normal (umount),
maka tidak perlu melakukan fsck (scandisk) saat booting berikutnya.
Sistem file Linux lainnya antara lain reiserfs (juga tergolong journaling filesystem) dan ext2
(versi lama dari ext3 yang belum bersifat journaling). Linux juga dapat mengakses sistem file lain
seperti DOS, Windows (VFAT 16, VFAT 32, dan NTFS), Unix, jfs, dan lain-lain. Swap dapat
digolongkan sistem file pengganti RAM, sehingga disebut juga virtual memory.

Jenis-jenis file sistem di linux

 1. EXT2 file sistem

KeteranganEXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.

2.EXT3 file sistem

EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan.Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.

3. ext4
file system terbaru linux yang memiliki beberapa kelebihan dari ext3 , ext4 sudah mendukung volume hingga 1 EB ( exbibyte, 100 TB ) dan mendukung file yang memiliki ukuran hingga 16 TB.